http://www.wallxite.com/images/thumbnailitems/Love-Wallpapers/love-wallpaper25.jpg color:#FF6699; background:url(http://dl.glitter-graphics.net/pub/590/590941r351ykwhz6.gif) ;background-repeat: repeat; text-decoration:underline; ♥ Julian Juan ♥

Kamis, 11 Juli 2013


assalamualaikum sahabat 

hari ini sudah memasuki puasa hari ke 3
entah mengapa J merasa hari sangat cepat sekali berlalu...
ya Allah ini bulan Ramadhan 
ta ingin bulan ini terasa cepat....ingin sekali menikmati menggunakan waktu yang hanya 30 hari dalam 1 tahun ini dengan sebaik baiknya....

puasa di bulan Ramadhan itu biasa karena memang sudah kewajiban 
tapi J mau setelah Ramadhan pun semua menjadi lebih baik lagi semakin bisa mendekatkan diri kepadaMu dan benar" menjadi orang yang Taqwa...

hari ini masuk kantor pagi....
hem rencana mau buka puasa di luar nanti tapi belum ada terfikirkan mau kemana 

after buka puasa ada agendaa buat datengin tempat" usaha kawan" buat prospek mereka biar mau bergabung jadi member kantor yaah right masih berkaitan dengan tugas menaikkan omset

ya Allah berilah jalan kemudahan untuk J 
semua yang J alami ini untuk proses pembelajaran menjadi pribadi yang lebih hebat lebih baik lagi 

bless me Allah.....


╰☆╮•♥ Nilai Diri Kaum Pria ♥•╰☆╮

Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh..


 Pria terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan raut wajahnya,melainkan yang paling menawan keimanan dan budi pekertinya..

 Pria terjantan di hadapan wanita bukanlah yang paling berani mengungkap kata cinta,melainkan yang paling berani menemui wali sang hawa untuk meminangnya..

 Pria teromantis di hati wanita bukanlah yang paling mesra mengungkap kata cinta,melainkan yang berani mempertanggungjawabkan kata cinta di hadapan Allah dengan berazam untuk menghalalkannya..

 Pria tergagah di hadapan wanita bukanlah yang paling kekar tubuhnya,melainkan yang mampu
bertanggungjawab menopang keluarga..

 Pria terkaya di angan wanita bukan hanya terbanyak hartanya,melainkan yang kaya hatinya sehingga pandai bersyukur atas segala karunia-Nya..

 Pria terpandai di benak wanita bukanlah yang paling banyak ilmunya,melainkan yang paling peduli untuk membimbing kepada jalan yang diridhai-Nya..

 Pria paling dermawan di hadapan wanita bukanlah yang paling banyak sedekahnya,melainkan yang paling perhatian memenuhi kewajiban keluarga..



Saudaraku,sejatinya nilai diri kaum pria bukan hanya karena tampan,jantan,romantis,gagah,kaya,pandai dan dermawan namun sejauh mana ia mampu mengasah keimanan dan perilakunya agar lebih menawan.Kaum pria begitu berharga jika ia mampu mempertanggungjawabkan segala ucapan dan perbuatan di hadapan Allah Yang Maha Menyaksikan.


Tes Kepribadian - “Antara Senang dan Cinta”

Rasa senang dan cinta adalah dua hal yang sangat berkaitan, sangat erat sekali hubungannya.
Ketika kita mencintai seseorang karena kita senang saat bersama dengannya. Saat kita senang dengan seseorang, ya dikarenakan kita mencintainya. Tapi berhati-hatilah senang itu belum tentu cinta lohh...

Biasanya orang akan senang dulu dengan lawan jenisnya, baru kemudian jatuh cinta. Ada sisi-sisi dari lawan jenis yang membuat kita menjadi tertarik dan suka padanya. Oleh karena itu, saya ingin mengutip sebuah tes psikologis untuk mengukur kepribadian yang saya ambil dari buku karangan Nestor Rico Tambunan, 2010.

Mari bagi kalian yang ingin mengetahui apakah kalian sebatas senang atau cinta pada pasangan kalian masing-masing. Selamat Mencoba!!

1. Menurutmu saat-saat yang terindah bersamanya ....
a. Kalau sedang berduaan dengan dia.
b. Berada di tengah teman-teman, karena membuat kamu merasa bangga.
c. Ngapain dan di mana saja, asal bersama dia.

2. Sifat atau sikap apa yang kamu sukai dari dia?
a. Dia punya selera humor yang tinggi dan segar.
b. Selalu bersikap baik dan sopan santun dengan siapa pun.
c. Dia selalu mengerti perasaanmu.

3. Kamu yakin akan jatuh cinta ....
a. Hanya sekali seumur hidup.
b. Mungkin berkali-kali sepanjang usia muda.
c. Barangkali dua tiga kali, meskipun sesungguhnya selalu serius.

4. Mungkin ada di antara teman-teman pacarmu yang tidak kamu sukai, Apa yang kamu lakukan?
a. Menyuruh dia menjauhi teman-teman yang tidak kamu sukai.
b. Biarkan saja, karena tidak ada hubungannya dengan kamu.
c. Membiarkan dia tetap berteman dengan orang itu, asal tidak mengajak kamu.

5. Apakah kamu sering menyatakan perasaan cintamu pada dia?
a. Ya, hampir setiap ada kesempatan.
b. Tidak pernah, biar dia penasaran sendiri.
c. Sesekali, pada kesempatan tertentu saja.

6. Kalau dia menjemput, atau mau mengajak jalan, kamu ingin dia ....
a. Berpakaian rapi dan tampak keren.
b. Terserah dia, karena kamu tidak pernah pusing soal pakaian.
c. Berpakaian sesuai tempat dan situasi yang mau didatangi.

7. Kalian sudah janjian. Tapi dia tidak menepati, juga tidak memberitahu. Kira-kira pikiran atau reaksi kamu adalah....
a. Biasa saja, berpikir mungkin dia lupa.
b. Dia merahasiakan sesuatu atau sedang mencurangi kamu.
c. Dia ada keperluan mendadak.

8. Jika melakukan kesalahan seperti itu, dan dia tetap tidak menghubungi atau minta maaf. Reaksi kamu adalah....
a. Pasti panik, berusaha menghubungi atau menanyakan kenapa dia tidak datang.
b. Pasti akan marah, apapun alasannya.
c. Tidak mau menghubungi, kalau perlu memutuskan hubungan.

9. Dia sudah janji akan datang ngajak kamu jalan. Tapi tiba-tiba dia menelepon tidak bisa datang karena ada urusan keluarga atau kepentingan sekolah atau kampus. Sikap kamu....
a. Kecewa, karena kamu kangen, tapi memaklumi (merelakan).
b. Memaksa dia tetap datang, walaupun hanya sebentar.
c. Curiga dia membohongi atau ingin menjauhi kamu.

10. Seandainya dia memutuskan hubungan, kira-kira bagaimana perasaanmu?
a. Patah hati, sedih dan putus asa.
b. Benci papda cinta dan lak-laki dan menghindari keduanya.
c. Merasa terhina, karena bukan kamu yang memutuskan dia.

Jawabannya:
Pilihlah jawaban yang paling cocok dengan kamu, lalu jumlahkan nilainya. Nilai setiap pilihan adalah:

1. a = 2, b = 3, c = 1
2. a = 1, b = 3, c = 2
3. a = 3, b = 1, c = 2
4. a = 3, b = 1, c = 2
5. a = 3, b = 2, c = 1
6. a = 3, b = 1, c = 1
7. a = 3, b = 2, c = 2
8. a = 1, b = 2, c = 3
9. a = 1, b = 2, c = 3
10. a = 1, b = 3, c = 2

Jika jumlah nilaimu 1 – 13 :
Kamu memang sedang berenang dalam lautan cinta. Kamu betul-betul sangat mencintai pacarmu. Segala tindakanmuadalah untuk kebahagiaannya. Kamu mencintai dia apa adanya dan berusaha memelihara cinta itu. Kamu tidak membiarkan hal-hal sepele mengganggu perjalanan cinta kalian. Semua akan beres-beres saja, karena kamu penuh pengertian. Berbahagialah pacar yang memiliki kekasih seperti kamu. Dan percayalah, dia juga pasti merasa sangat beruntung mempunyai kekasih seperti kamu, dan akan berusaha membalas cinta itu.

Jika jumlah nilaimu 14 – 22 :
Rasa senangmu pada dia belum bisa dikatakan sebagai cinta. Mungkin kamu hanya senang kepada dia sebagai pribadi, tapi belum bisa mencintai dia sepenuhnya. Sebab, kalau benar-benar mencintai pasti ada pengertian. Tapi kamu keliatan masih ada kecenderungan mau menang sendiri, mau mengatur dan mengarahkan dia sesuai kemauanmu. Kalau itu dalam rangka menguji atau meyakinkan bahwa dia benar-benar mencintai kamu, ya bolehlah. Karena biasanya hal seperti inilah yang berkembang menjadi cinta beneran. Tapi kalau kamu terus-terusan begitu, itu tidak adil. Kasihan dia, kalau memang hanya sekedar senang, ya lebih baik berteman saja.

Jika jumlah nilaimu 23 – 30:
Kamu mungkin merasa sedang jatuh cinta, tapi ini bukanlah cinta yang sebenarnya. Kamu sebenarnya bukan jatuh cinta pada seseorang, melainkan pada cinta itu sendiri. Kamu hanya senang pada romantisme pacaran, bukan pada pribadinya. Mungkin ada yang kamu senangi dari dia. Ada yang membuat kamu kangen dan berdebar. Tapi sebenarnya dia sekedar jadi obyek atau alat menyenangkan hatimu. Karena kamu tidak pernah berusaha atau terpikir untuk memberikan kehangatan atau kasih sayang padanya. Hubungan seperti ini akan gampang bubar. Mungkin sebentar lagi kamu akan merasa malas atau bosan. Atau, dia yang malas, karena menyadari cintamu yang semu.

Selamat mencoba test kepribadian ini 


MAKNA PUASA RAMADHAN

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang_orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari_hari yang lain. dan wajib bagi orang_orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan_penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari_hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk_Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. [QS. Al_Baqarah (2): 183-185]

Allah subhanahu wa ta’ala telah mengutamakan sebagian waktu melebihi yang lain dan menuliskan sebagian hari dan malam di atas hari dan malam yang lain,[1] serta menjadikannya sebagai dagangan yang menguntungkan bagi hamba_Nya yang mukmin. Allah subhanahu wa ta’ala juga memilih sesuatu yang dikehendaki_Nya. Allah memilih tempat yang dikehendaki_Nya, pilihan_Nya sendiri ada yang menjadi Rasul, pemimpin negara, gubernur, walikota, kepala sekolah, cendikiawan, dan sebagainya. Allah subhanahu wa ta’ala memilih gua Hira’ yang dikehendaki-Nya sebagai tempat pertemuan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Malikat Jibril ‘Alaihissalam. Kemudian Allah juga memilih Makkah Al_Mukarramah yang dikehendaki_Nya sebagai kiblat kaum Muslimin dan memilih juga kota Madinah sebagai basis pertahanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menyebarkan risalah Ilahi.

Selain hal-hal di atas, Allah subhanahu wa ta’ala juga telah memilih bulan suci ramadhan sebagai bulan kemuliaan yang di dalamnya terdapat begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh umat Islam, baik yang akan dirasakan dalam kehidupan di dunia terlebih lagi di kehidupan akhirat kelak.

Dalam Islam bulan Ramadhan mempunyai makna yang istimewa dan kedudukan yang mulia. Banyak kejadian atau peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini.[2] Sehingga sudah seharusnya kita memaknai bulan suci Ramadhan ini dengan berbagai amal kebajikan, di antaranya adalah puasa selama bulan Ramadhan.

A. PENGERTIAN PUASA RAMADHAN

Puasa (shaum), menurut bahasa Arab artinya menahan dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan berbicara, menahan makan, dan sebagainya.[3] Hal yang serupa dikatakan oleh Usamah Abdul Aziz bahwa puasa (shaum) pada dasarnya berarti menahan diri dari melakukan suatu perbuatan, baik makan, berbicara maupun berjalan. Oleh karena itu, kuda yang tidak mau berjalan atau memakan rumput disebut shaim (kuda yang tidak mau berjalan). Penyair berkata, “Khailun Shiyaamuw wa Ukhro Ghairu Shaaimatin” artinya kuda_kuda ini tidak mau berjalan dan kuda_kuda yang lain mau berjalan.[4]

Sedangkan puasa (shaum) menurut istilah agama Islam adalah amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.[5] Namun ada yang mengatakan bahwa puasa (shaum) adalah bentuk menahan yang khusus pada waktu yang khusus dengan cara yang khusus pula.[6] Adapun pengertian Ramadhan adalah pembakaran.[7] Istilah Ramadhan telah menjadi nama salah satu bulan dalam sistem penanggalan Hijriyah.

Dengan demikian, puasa Ramadhan adalah amal ibadah yang dilakukan dengan cara menahan yang khusus, yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa pada waktu yang khusus yaitu selama bulan Ramadhan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu..




B. KEWAJIBAN PUASA RAMADHAN

Puasa Ramadhan mulai diwajibkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala atau umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Sya’ban, satu setengah tahun setelah hijrah. Ketika itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam baru diperintahkan untuk mengalihkan kiblat dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Masjidil Haram di Makkah. Adapun perintah untuk melaksanakan puasa terdapat dalam Alquran surat Al_Baqarah ayat 183 yang berbunyi,

“Hai orang_orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang_orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [QS. Al_Baqarah (2): 183] [8]

Kemudian, dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang akan mendapatkan kehinaan dan kerendahan jika dia memasuki bulan Ramadhan dan Ramadhan ini telah berlalu sebelum dia diampuni.” [HR. At_Tirmidzi, Ahmad, Al_Hakim, dan Ibnu Hibban] [9]





C. PUASA DAN TAQWA

Di dalam Islam, puasa Ramadhan mempunyai tujuan dalam rangka taqwa kepada Allah Ta’ala sebagaimana dijelaskan pada akhir ayat yang berbunyi “agar kamu bertaqwa.” Adapun pengertian taqwa adalah menjaga diri dari perbuatan yang menyebabkan kemurkaan Allah dan perbuatan yang bisa mendatangkan siksa_Nya. Cara yang ditempuh untuk merealisasikan hal itu adalah dengan menjalankan perintah_perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan_Nya. Juga menjaga jiwa dari perbuatan_perbuatan dosa dan hawa nafsu, serta membersihkan diri dari berbagai macam prilaku (akhlaq) tercela.[10]

Seseorang yang menjalankan puasa Ramadhan harus mengekang diri dari tuntutan biologis, seperti makan, minum, melakukan hubungan suami istri, demi menjalankan printah Allah subhanahu wa ta’ala.

Tentu saja seseorang yang harus mengekang dirinya akan merasa berat, walaupun dilakukan demi menjalankan perintah Allah. Sepanjang bulan suci Ramadhan ia harus menahan diri dengan penuh kesabaran dan menyadari bahwa Allah selalu mengawasinya. Seandainya rasa takut terhadap larangan Allah dalam meninggalkan puasa tidak ada pada dirinya, maka ia tidak akan tahan melakukan puasa Ramadhan. Tentu saja dengan membiasakan diri dalam hal ini, akan tertanam dalam jiwanya rasa ikhlash dalam menjalankan perintah Allah, dan rasa malu jika melanggar larangan-larangan_Nya.

Puasa Ramadhan juga dapat menempa iman seseorang, sehingga kuat laksana baja dalam menghadapi hawa nafsu dan kebiasaan_kebiasaan yang membahayakan. Selain itu juga, puasa Ramadhan dapat mendidik jiwa untuk bertaqwa kepada Allah dan taat melaksanakan perintah-perintah_Nya. Kemudian, puasa Ramadhan dapat melindungi diri dari kemauan hana nafsu atau melaksanakan hal_hal yang telah diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Itulah hakikat tujuan puasa Ramadhan dan buah yang akan dipetik oleh pelakunya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai berikut: “Puasa adalah benteng (dari perbuatan maksiat), apabila salah seorang di antara kamu melakukan puasa, maka janganlah berbicara kotor dan jangan berlaku seperti orang bodoh. Jika ada yang mencari atau mengajak bertengkar, maka katakanlah, ‘Saya sedang puasa, saya sedang puasa’.” [HR. Bukhari]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda, “Barangsiapa tidak mau meninggalkan perkataan bohong dan melakukan perbuatan tercela, maka Allah tidak membutuhkan lagi puasanya.” [HR. Bukhari]

Sabda Nabi Muhammad shalalallahu ‘alaihi wa sallam di atas, memberikan penjelasan kepada kita bahwa yang dimaksud dengan puasa tidak sekedar menahan lapar dan dahaga. Bahkan lebih dari itu, ia harus mengekang nafsu syahwat dan memadamkan api kemarahan serta menundukkan nafsu amarahnya untuk taat kepada Allah. Apabila syarat_syarat yang telah saya sebutkan tadi tidak terpenuhi pada diri seseorang yang melakukan puasa, maka Allah tidak akan memperdulikan lagi puasanya.





D. PUASA DAN KEBAIKAN

Puasa adalah jalan menuju kebaikan. Apabila seorang yang kaya melakukan ibadah puasa Ramadhan, maka ia akan merasakan sengatan rasa lapar. Dengan demikian, ia akan merasakan belas kasihan terhadap kaum fakir miskin yang selalu mengalami rasa lapar karena hidup mereka serba kekurangan. Oleh karenanya, sebagai kifarah orang yang tidak mampu berpuasa dikarenakan sakit atau sudah tua, harus membayar makanan terhadap kaum fakir miskin sebanyak puasa Ramadhan yang tidak dilakukannya. Juga diwajibkan bagi kaum muslimin membayar zakat fitrah yang diberikan kepada kaum fakir miskin seusai bulan Ramadhan, karena pada waktu itu semua kaum muslimin bersuka ria menyambut kedatangan Hari Raya ‘Idul Fitri. Agar kegembiraan dapat merata ke segenap lapisan masyarakat, maka Islam mewajibkan memberikan zakat fitrah kepada orang_orang yang tidak mampu.





E. PUASA DAN SABAR

Puasa Ramadhan ini serupa dengan pompa bensin, karena pada bulan ini jiwa manusia diisi dengan energi yang bisa menggerakkan dalam menempuh perjalanan hidup. Tetapi jenis energi apakah yang dipompakan ke dalam jiwa kita dalam bulan Ramadhan itu?

Jawabannya, tidak lain adalah kesabaran dalam pengertian luas, karena puasa adalah separuh dari kesabaran.[11] Seorang muslim berlaku sabar dalam menahan sengatan lapar, haus, dan meninggalkan kebiasaan_kebiasaannya pada siang hari yang dapat membatalkan puasa Ramadhannya. Ia menahan diri dengan sabar dan sukarela demi melaksanakan perintah Allah. Sukarela dalam bersabar menghadapi tekanan hawa nafsu lebih utama dari pada berlaku sabar karena dipaksa oleh keadaan. Dengan sukarela berarti seseorang menjadi tuan bagi dirinya sendiri, dan lebih mampu dalam menghadapi cobaan_cobaan hidup, yang pada kesudahannya sabar akan meresap ke dalam tulang sumsumnya.

F. PUASA DAN KEKUATAN ROHANI

Di samping menanamkan rasa sabar, puasa Ramadhan juga dapat menempa jiwa seseorang sehingga bersikap cerah, bercahaya dan selalu dekat dengan Allah subahanhu wa ta’ala. Seorang yang melakukan puasa Ramadhan bagaikan Malaikat, jiwanya dipenuhi dengan keluhuran dan akhlaqnya tinggi. Dalam jiwanya terpancar nur rabbani, ibadah adalah reaksinya, sikap yang luhur adalah ciri khasnya, dan ia selalu merasa berada dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, Allah subhaanhu wa ta’ala berfirman sesudah memerintahkan orang_orang yang beriman untuk berpuasa dengan lafadz sebagai berikut:

“Dan apabila hamba-hamba_Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa sannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdoa apabila ia berdoa kepada_Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)_Ku dan hendaklah mereka beriman kepada_Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [QS. Al_Baqarah (2): 183] [12]

Kalau kita cermati, seolah_olah susunan urutan ayat tadi memberikan peringatan kepada umat manusia bahwa apabila mereka betul_betul melakukan ibadah puasa Ramadhan, berarti mereka telah siap melakukan munajat dengan Allah.

Apabila kita melakukan puasa Ramadhan dengan sebenar_benarnya, maka dapat menempa budi pekerti seseorang. Dengan puasa Ramadhan seseorang akan membersihkan dirinya dari dosa_dosa dan mampu membiasakan diri untuk taat terhadap Allah. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu; dari shalat Jum’at ke shalat Jum’at lainnya; dari bulan Ramadhan ke Ramadhan lainnya adalah merupakan pelebur dosa selagi dosa_dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim dan Imam Ahmad]

Kehidupan kita sekarang ini dipenuhi dengan kesibukan_kesibukan. Tentunya hal ini mempunyai pengaruh terhadap selera makan dan kadar makanan yang kita makan. Pada waktu itu, perut kita terus bekerja tanpa hentinya. Anggota pencernaan pun terus bekerja memproses bahan makanan yang sampai ke dalam perut.

Demikian pula pekerjaan_pekerjaan di kantor, sekolah, dan sebagainya akan mengakibatkan banyaknya kadar lemak yang mengendap dalam tubuh kita. Terutama sekali pada urat_urat nadi, yang mengakibatkan anggota_anggota tubuh seseorang cepat rapuh.

Kegemukan, penyakit kencing manis, reumatik, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan komplikasi_komplikasi terhadap otak, jantung, mata dan ginjal, semua penyakit tersebut dapat dicega dengan cara berpuasa.

Seseorang yang melakukan puasa Ramadhan berarti mengistirahatkan jantung dan menstabilkan cara kerjanya sehingga semua endapan yang dapat membahayakan tubuh dapat dihilangkan. Puasa Ramadhan juga sangat berfaedah bagi hati dan empedu, karena dapat menghilangkan zat lemak dan dapat menjaga seseorang dari penyakit yang menyerang kedua organ tubuh penting tersebut.

Puasa Ramadhan juga dapat menghindarkan seseorang dari berbagai macam penyakit kulit. Di antara penyakit kulit yang dapat disembuhkan oleh puasa Ramadhan adalah penyakit eksim, allergi, dan bisul.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka puasa Ramadhan berarti mengistirahatkan alat pencernaan dan meringankan cara kerjanya, sehingga perut besar, perut kecil, dan usus dua belas jari dapat terhindar dari berbagai macam gangguan yang akan menimpa di masa_masa mendatang. Namun, semua itu dihubungkan dengan orang yang bertubuh sehat. Tetapi, bagi orang yang terkena penyakit keadaannya berbeda. Untuk itulah Islam telah mengetahui keadaan semacam ini. Allah subahanhu wa ta’ala berfirman,

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. [QS. Al_Baqarah (2): 184] [13]

Demikianlah, makna puasa Ramadhan yang dapat kita ketahui. Semoga dengan pengetahuan yang singkat ini dapat membuat puasa Ramadhan yang kita lakukan tahun ini dapat lebih bermakna dibandingkan dengan puasa Ramadhan tahun kemarin. Amin ya rabbal ‘alamin..!

Saya memohon kepada Allah Ta’ala dengan nama_nama_Nya yang agung dan sifat_sifat_Nya yang mulia agar menjadikan amalan saya yang sedikit ini menjadi amalan yang berkah dan ikhlash semata_mata karena mengharap wajah_Nya yang mulia, serta menjadi sarana pendekat kepada surga_Nya bagi penulis, pembaca, dan orang_orang yang ikut menyebarkannya.

Saya juga memohon kepada Allah Ta’ala agar tulisan ini bermanfaat bagi saya dan semua orang yang membutuhkannya. Sesungguhnya Allah_lah sebaik_baik tempat untuk memohon dan semulia_mulia tempat untuk berharap.

Saya mencukupkan diri bergantung kepada Allah Ta’ala, karena Dia-lah sebaik-baik pemelihara. Sekali lagi, segala puji milik Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada penghulu manusia, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan orang_orang yang setia mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Selamat berpuasa.. :) semoga puasanya lancar menuju kemenangan..
Mudah-mudahan semua amal ibadah kita diterima Allah sebagai amalan baik & mendapat balasan di akhirat kelak, Insya Allah

AAmiin :)